Halo
world!
Hari ini ada jalan
santai yang diadakan oleh Al-Azh dalam rangka memperingati hut yang ke 20. Jam enam
pagi, saya sudah siap dengan celana training kebesaran, jeket lefis, baju
putih, jilbab pasang hitam dan sepatu merah kesayangan. Dengan menghirup udara
pagi, saya lalu berangkat kesekolah. Menembus pagi.
Sampe disekolah,
orang-orang sudah banyak yang berdatangan. Ada yang bawa anak, mama, papa,
adek, nenek, kakek, om, tante pokonya muamua deh. Soalnya Al-Azh nyuruh para
murid buat bawa keluarga skalian. Kalo saya mah tidak perlu membawa-bawa
keluarga. Bikin repot. Toh pas bangun tadi pagi jam 5 subuh, saya liat Mama
sudah bersih-bersih rumah. Saya saja sempat heran, Mama ini kenapa? Subuh subuh
begini sudah bersihbersih. Ah mungkin lagi ngigo, taulah. Tanpa memperdulikan
si Mama yang sibuk, saya pamit pergi dan sekarang disinilah saya. Dilapangan bola
Al-Azh. Kita dikasih beberapa pengarahan tentang bla bla and bla.
Berangkatlah kita. Dengan
rute yang cukup dekat yaitu Tg. Malakosa, Kartini, Jalur Dua, Juanda, SMP 2
lalu balik lagi ke Al-Azh.
Langkah-langkah
pertama saya masih semangat 45 tapi pas di depan SMP 2, huh rasa letih sudah
tak tertahankan. Kaki gemetaran, dari mulut keluar busa *tidaklah* dan
tenggorokan kering ingin minum. Sepanjang jalan saya mengeluh terus sama Aulia
pengen minum air dingin. Eh si Aulia malah ceramah bahwa setelah berolahraga
kita tidak diperbolehkan meminum air dingin karena kata Aulia, dalam air dingin
terdapat zat-zat yang bla bla bla and bla. Saya cuma ngangguk-ngangguk saja
mendengarnya.
Tiba di Jalan Kartini
bawah tepatnya didepan SD Inpres Lolu 1, saya dan Aulia betul-betul klenger
kehabisan tenaga. Jalan saja sampe limbung sampe-sampe kita sudah belok ke
rumah makan yang bernuansa mewah depan SD situ. Ah geger.
Dengan sedikit
dorongan moral, saya mencoba menegakkan badan dan berjalan lurus. Aulia mengikuti.
Saya terus-terus beristigfar kepada Yang Maha Kuasa agar memberikan sedikit
kekuatan kepada hambanya yang lemah ini.
Sampe didepan
fotokopi Alif, saya sudah bisa bernapas lega karena Al-Azh tidak jauh lagi.
Alhamdulillah.
Tapi tiba-tiba,
ketika Fadlan lewat nenteng-nenteng aqua dingin, Aulia langsung panggil-panggil
si Fadlan. “Alan minta aquamu” eeh langsung saja saya toyor kepalanya. Padahal dari
tadi dia terus-terusan berceramah tentang air dingin itu, nah sekarang malah
dia yang melakukan. Dasar kutu loncat.
Sampe di Al-Az saya
lagsung lari menuju depan kelas 9c lalu berselonjoran kaki. Haaaaaah capeeeeek.
Setelah itu kami dipanggil untuk berkumpul dihalaman belakang untuk menyaksikan
dorprays yang akan dibagi-bagikan oleh Telkomsel, Garuda Food, dll tapi
sebelumnya ditampilkan beberapa perfomance yang akan menghibur
siswa-siswi-alumni yang duduk lesehan dibawah terik matahari. Dan ternyata si
Allmighty tampil dengan dance mereka yang sangat indah dan mempesona. Betapa tidak
saya berteriak-teriak mirip orang kesurupan. Sumpah Allmighty keren abes.
Lalu tibalah kita
pada dorprays terakhir yaitu sepeda mini berwarna hitam mengkilap. Mataku sudah
megapmegap ditambah mulut yang mangapmangap berharap tu sepeda bakal jadi
milikku dan ternyata koran telah menjadi bubur. Sepeda hitam mengkilap telah
dimiliki oleh Ka Suciatmi. Yah pupuslah sudah harapan.
Pesan: ternyata tidak
jadi minum air dingin itu menyebabkan kita gagal dalam mendapatkan sepeda.
Mishfah
Fathiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar