Selasa, 21 Februari 2012

Ketenangan.

   Jalanan masih basah. Mengkilap ditimpa cahaya lampu motor dan mobil yang berseliweran di Jalan WR. Monginsidi. Bau tanahnya menguap ke udara, menyisakan sejumput ketenangan. Menjanjikan sebuah ketenangan abadi yang sulit untuk didapatkan. Ada bayangan disana—di kubangan air hujan. Bayangan itu bergerak-gerak.
   Di depan apotik, saya menunggu Abiku selesai membeli obat. Saya memilih untuk duduk karena merasa lelah tapi tertarik dengan kubangan air hujan yang ada di depan. Saya melihat bayanganku disana. Hitam. Sehitam hati dan pikiranku saat itu. Menghirup udara malam setelah hujan adalah hal yang menyenangkan. Seakan-akan semua beban yang berebut tempat di atas punggungku—berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar