That night…
Ini aneh. Saya tidak pernah menolak, membantah, ataupun berontak saat dia menyuruh saya untuk memberikan ini, mengambilkan itu, mengerjakan ini, melakukan itu, dan ini itu lainnya. Saya bahkan tidak memiliki secercah keberanian untuk melawan. Bukan karena merasa terintimidasi dan tertekan. Bukan juga karena dia memaksa. Semuanya terjadi begitu saja *ebeh* -_- tidak ada nada penekanan dalam suaranya, apalagi nada memaksa. Tidak ada sama sekali. Suaranya pelan, halus dan bahkan nyaris berbentuk sebuah bisikan. Tapi malah bisikan itu yang membuat saya merinding. Bukan merinding ketakutan, tapi merinding kagum *ADAGA?*
Tambah jauh menulis, tambah jauh pula ketidakmengertian yang berujung pada kemengantukkan yang mendera sejak tadi. Zzzzzzz. Baiklah, saya sudahi dulu. I guess, he’s the right man. Bay. Assalamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar