Hari ini masih sama. Kurang sempurna. Kekurang-sempurnaan itu bermula dari beberapa hari lalu. Kosong. Sudut mataku tidak menangkap sosok yang membuat sesuatu didalam hatiku bergetar sangat hebat. Walaupun saya memakai-mencopot-memakai dan mencopot kacamataku lagi—berulang kali. Sosok itu, orang itu tetap tidak ada disana. Untuk kesekian kalinya saya menghela napas panjang. Sangat panjang sampai sampai membuat Jihan menoleh ke arahku dengan sorotan bertanya tapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saya tau dia ingin bertanya. Saya juga tau, Jihan pasti berpikir jika dia bertanya, pasti saya akan bilang: Ha? Bah, tidak.
Saatnya untuk melupakan—probably.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar