Selasa, 31 Januari 2012

Next Man! (2)

   Dan yang lebih mengejutkannya lagi, baru hari itu Ramdhan terpilih sebagai ketua kelas, siang sepulang sekolah—ia langsung bekerja. Membersihkan kelas dan mengatur madding yang te beres itu. What a good man he is! d^^b dan ketika les matematika di sore hari, ia menunggui kita—jikalau ada dari kita yang tidak mengangkat kembali kursi yang kita pake sehabis les. Dia juga memungut sampah yang kita ciptakan di kelas 9b tadi. Dia juga langsung membentuk tim madding baru, yaitu: Audry, Aulia, Endah, Jihan and me. Menurutku—di masa-masa pertama dia menjabat, mungkin dia bakal cari muka dulu. Mungkin rajin-rajin dulu. Tetapi setelah selang beberapa minggu, si ketua kelas akan kembali kepada fitrahnya yang malas, tidak bertanggung jawab, dll. Istilahnya: PANASPANAS TAI AYAM lah.
   Tapi semoga saja seorang Ramdhan tumbuh menjadi seorang ketua kelas yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya. Amin.
Ramdhaaaaaaaaaan, UNLOVED you full. Ckckckckck.

Next Man! (1)

   Ya, Ramdhan. Dia yang sekarang menjabat sebagai seorang pemimpin di 9c. he’s the man in our class *sayasangaterharuatasterpilihnyabeliau* apa yang ada di pikiran setiap orang jika mengetahui bahwa ia yang jadi ketua kelas. Apa yang terlintas di benak kalian ketika Ramdhan terpilih “secara mendadak” (?) Ketua Kelas Dadakan :D -_- seorang Ramdhan yang berkpribadian tertutup, sangat berbanding terbalik dengan si Ai yang sangat terbuka kepada siapa saja. Seorang Ramdhan yang cerdas, sedikit berbanding lurus dengan Ai yang juga sebenarnya cerdas -_- seorang Ramdhan yang berprilaku aneh, sangat berbanding lurus dengan Ai. Seorang Ramdhan yang ugal-ugalan juga sama dengan Ai yang lebih gila lagi. Seorang Ramdhan yang kaku, oh sifat yang ini sungguh berbeda dengan Ai yang lebih luwes, banyak bergerak, hiperakif, dan on themove skali. Seorang Ramdhan yang sedang on his way to be a dancer—Biboybiboy apalah itu. Akhir-akhir ini, Ramdhan suka salto-saltoan di depan kelas atau angkat-angkat kaki ke atas sedangkan kedua tangannya bertumpu di atas lantai untuk menopang kedua kakinya—HEH, sa tetau nama gerakannya apa. Mana ku urus?? ._.v seorang Ramdhan yang kocak  pun sama persis dengan Ai yang setiap kata dan kalimatnya mampu mengocok siapa saja. HA? MENGOCOK? Apaan tuh? Zzzzzzzz. Seorang Ramdhan yang memiliki wibawa dan sedikit disegani, berbeda dengan Ai yang sering diaanggap tak beribawa karena terlalu merakyat *takadamaksud :p peace!* seorang Ramdhan yang katanya sedikitsedikit berpikiran “mesum”, yah mungkin sifat yang satu ini telah mendaging darah pada setiap lelaki 9c. ckckckck =,=
   Sebab musabab seorang Ramdhan bisa menjabat, dikarenakan Ai yang “mengundurkan diri” secara langsung. Ai sendiri pun yang meminta jabatan sebagai ketua kelas di cabut dari dirinya. WHATTHEHEAVENMEN?? Bukankah mereka—siapa saja yang memimpin, harusnya mempertahankan apa yang telah ia gapai? Bukankah jika lebih baik mereka bersedia bertahan untuk kurun waktu yang tinggal sedikit lagi? Bukankah mereka yang telah terpilih sebelumnya, telah mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya? Jujur, saya sedikit kecewa dengan tindakan seorang Azhari Ridha tadi siang. Betapa tidak relanya saya bila dia mengundurkan diri. Betapa tidak setujunya saya apalagi bila saya yang harus ditunjuk menjadi pengganti lelaki pecundang itu? Saya kecewa tapi what can I do? I can do nothing. Keputusan yang Sir Hamzah keluarkan, tidak bisa lagi di ganggu gugat. Dan sekarang… AZHARI RIDHA DARMAWAN bukan lagi ketua kelas dari 9c. melainkan RAMDHAN GHOZALI—yang menjabat sebagai ketua kelas sementara.
To be continued ke part 2 yaaaaaaaaaaaw.

Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!

“This’s Mishfah’s evil side”
“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk!!! >_____<
jangan Ramdhan! Jangan Ramdhan! Jangaaaaaaaaaaaaaaaaan! His! Sa jengkel, sa jengkel! Sumpah. Kenapa harus Ramdhan? Tau tau dia “tidak berpengalaman” dan agakagak gimana gitu -_- kenapa Ramdhan yang jadi ketua kelas sementara? Ai juga :’( *tebermaksudmenyalahkan* harusnya, kau mem-per-ta-han-kan jabatanmu sebagai ketua kelas? Kenapa kau merasa bosan? Kenapa kau merasa jenuh? Ai, ko bertanggung jawab. Kau orang yang kita percaya, kenapa kau terbangkan semua layang-layang harapan rakyat jelatamu ini haaaaaa?! Kenapa kau tidak bisa bertahan sedikit saja. For us, Ai. Untuk kita. Kalo kau merasa kau sudah tidak pantas, wong introp lah. Jangan langsung stop begitu. Kau bagus “makanya” kita tidak pernah suruh kau cabut jabatanmu. Hah! Gila eh T.T
Ai, sa jengkel kau. Sa jengkel :’( woaaaaaaaaah! T___________T
Ya Allah… hancurkah kelas kita nantinya? Semoga saja tidak. Berdo’a saja yang terbaik buat kelas kita :’)

**FORME, Ai is still the one and only :)**
Saya tau, pasti Ai juga belum rela sepenuhnya tergantikan oleh Ramdhan. But what? He took and he will receive. That’s his.

Back to nature.

Ehem! Teman-teman, hanya sekedar info belaka. Penulis ingin back to her nature. Yaitu dayleg: SAYA—KAU. Mungkin penggunaan saya—kau akan berlaku di entri-entri selanjutnya. Pemakaian “aku” mungkin akan lebih diminimalkan karena gaya tulisan “aku” terlalu mellow skali dan selalu berujung pada entri kekecewaaan. Hih, malas deeeeeeeeeh. Kk, cukup info dari saya. Sekian dan WASSLAM~

Senin, 30 Januari 2012

APA?

   Apa yang sedang ia nantikan? Apa yang membuatnya setia menunggu? Apa? Apa? Ia merasakan alisnya saling bertaut karena berpikir terlalu keras. Seketika bahunya merosot dan menggumam: tidak ada. Tidak ada yang perlu ia tunggu. Tidak ada yang perlu ia harapkan dari orang itu. Orang yang menghempaskannya ke bumi tanpa ampun. Orang yang membuatnya jatuh tanpa membuat fisik luarnya terluka, tapi malah menciptakan luka di dalam fisiknya. Hatinya. Perasaannya. Semuanya tersayat-sayat akibat hempasan yang membuatnya hampir tak mampu lagi bangun di pagi hari. Pikirannya amburadul saat ini. Ia tidak mampu berpikir jernih. Ia tidak mampu lagi menangis karena merasa lelah jika harus menguras tenaganya yang begitu berharga hanya untuk menangisi orang yang tak pernah melihatnya. Tatapannya nanar. Ia hanya bisa melampiaskan semua itu dalam tulisan-tulisan kelabunya. Tulisan sendunya… gadis yang malang.

Minggu, 29 Januari 2012

January in dissapoinment! Goodbye for you.

29 Januari… it almost over.
   29 Januari… tak terasa bulan Januari akan segera beranjak pergi. Satu bulan lagi akan segera terlewati di permulaan tahun 2012. Apakah kalian telah melakukan hal-hal yang bermanfaat di permulaan tahun ini? Ia berpikir sejenak sebelum melanjutkan menulis. Apa saja yang terjadi di Januari tahun ini? Tidak banyak. Tidak ada pula yang istimewa—pikirnya. Kecuali kekecewaan yang baru saja ia rasakan beberapa jam lalu. Di akhir-akhir bulan Januari, ia terpaksa merasakan sakit yang membuat dadanya sesak dan sulit bernafas. Di akhir Januari ini, air mata terpaksa menghiasi wajah piasnya. Januari yang menyedihkan—pikirnya lagi. Semoga Februari datang dengan keramah-tamahannya. Semoga Februari menyambutnya dengan suka cita. Semoga bulan yang di kenal dengan bulan penuh cinta itu, mampu membawa cinta kepadanya juga. Walaupun ia tahu betul bahwa cinta itu telah enggan kembali bahkan hanya sekedar mengucapkan selamat tinggal, cinta itu pun tak sudi.
FEBRUARY, please be good to me T.T

Sesederhana itu :')

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang membuatnya tiada…
Sesederhana itu.
I’m sorry for blaming you for everything I just couldn’t do.

Sabtu, 28 Januari 2012

Hepibertdey, AUDRY! \^^/


   Oi, HAPPY manymany returns of the day yaaaaaaaaw! :D
Happy birthday buat Audry Pusparani :) semoga tambah hormat serta menyayangi ortu, teman, kelauarga, especially GENKERS :pp best wishes for you. Hepibertdey~ :D

Apa sebutannya??

   Ia tidak sedang jatuh cinta. Tidak ada desiran hebat yang memburu di jantungnya. Tidak ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Tidak ada hawa dingin yang menjalari seluruh tubuhnya. Tidak ada getaran di tangannya. Tapi, perasaan apa ini? Apa yang sedang ia rasakan? Jatuh cintakah? Suka kah? Kagum kah? Sebutan apa yang cocok untuk perasaan aneh itu? Ia merasa senang. Ia selalu tersenyum bila melihat senyum orang itu. Senyum yang menular. Walaupun orang itu tidak sedang bercanda padanya, ia tetap mengembangkan senyum bahkan tertawa. Sesungguhnya, ia benci merasakan hal-hal yang ia tidak mengerti seperti ini. Ia ingin mengenyahkannya. Perasaan itu… ia ingin itu hilang. Pergi jauh dari jangkauannya karena ia tidak ingin mengulang perasaan yang sama yang telah lebih dulu membuatnya sakit sampai sekarang. Ia sama sekali tidak ingin memulai perasaan yang dulu pernah menjatuhkannya ke dalam jurang hingga ia lumpuh, hingga ia buta dan tak bisa melihat keindahan yang terhampar didepan matanya, hingga ia tuli dan tak bisa mendengar orang-orang disekitarnya, hingga ia peka akan setiap perasaan aneh yang datang padanya dan sampai pada akhirnya perasaan itu datang lagi. Orang itu yang membawanya. Orang itu dan lagi lagi sorotan itu, sorotan matanya. Sempurna. Sempurna yang mengingatkannya tentang perihnya luka hati yang belum tersembuhkan. Luka yang menempati relung hatinya sampai detik ini. Kapan semua perasaan itu akan berakhir? Semoga saja. 

Benarkah? It's obviously unbelievable!

   Itu bohong. Ia tidak bisa mencernanya dengan baik apalagi menerimanya. Ia depersi lagi. Apa ini? Ini gila. Ia berpikir ini gila. Otak mungilnya terus memproses walaupun sangat lambat dan kemudian… ya! Ia mengerti. Ia tau sekarang. Ia tau ia tidak bisa mempercayai hasil proses dari otaknya sendiri. Ia mendapati kedua matanya membola lalu mendengus… ia telah menduganya. Bahkan hal yang menurutnya sangat tidak wajar itu—mampu menembus gerbang menuju alam mimpinya beberapa malam lalu. Malam setelah beberapa hipotesa masuk keluar pikirannya dan ternyata sebagian dari hipotesa itu: POSITIF BENAR. Sungguh benar. Benar sekali.
   Waaaaaaaaaaaaaaa~ sekarang ia benar-benar gila. Ia tidak bisa percaya begitu saja. Tapi… tapi ia mendengarnya dari sumber yang begitu terpercaya—menurutku -_-
   Lagi dan lagi… only GOD knows it. Yaaaaaaaah T.T

Convince him? NO!

   Meyakinkannya? Membuatnya percaya padaku? Tidak. Aku bahkan tidak mampu meyakinkan diriku sendiri. Aku tidak mampu membuat diriku percaya pada keputusan yang telah ku buat. Lalu? Lalu aku akan meyakinkannya? Aku tidak bisa.  Walaupun suara hatiku berteriak dan menyuruhku untuk meyakinkannya, aku sungguh tidak sanggup. Lalu? Jika ditanya apa aku rela melepasnya begitu saja? Jawabanku sudah pasti: TIDAK. Aku tidak rela. Tapi harus bagaimana? Dia memiliki kehidupan sendiri. Itu kehidupannya dan aku tidak memiliki hak untuk menyuruh ataupun memerintahnya mengikutiku. Dia telah membuat keputusan. Pasti atau tidak? God knows it. 

Jumat, 27 Januari 2012

AS!



Foto: Tri Kurniawan/okezone
MOBIL XENIA MILIK APRIANTI SUSANTI
APRIANTI SUSANTI
Status BBM terakhir dari Aprianti Susanti
Status terakhir salah satu korban Aprianti

Black Simphony...

In love with her—SHERINA MUNAF.
SIMFONI HITAM. Woaaaaah~ **

Rabu, 25 Januari 2012

Her :)

Sebuah foto ini mampu menjelaskan apa saja tentang kami. I and her. Fadlun Nida :) through this photo, I’m telling her that she’s a real nice girl that ever existed *BOHLEBAYJUGAPERUMPAMAAN*
Loveher :)

Orang itu.

   Orang itu nyaris terlupakan. Aku nyaris melupakan warna-warna yang pernah orang itu torehkan di sehelai kain putih kehidupanku. Aku hampir tidak bisa mengingat bagaimana orang itu tersenyum. Aku bahkan lupa sorotan mata itu. Aku tidak lagi mengingat apapun karena terlalu sibuk menuangkan isi pikiranku yang selalu tertuju pada orang lain akhir-akhir ini. Tapi tadi, orang itu datang dengan sorotan mata yang masih tetap sama. Sorotan yang mampu menggambarkan semuanya. Yang mampu mewarnai dan mengisi setiap ruangnya. Orang itu datang dan mengucapkan rentetan kata yang sulit kupahami karena memang saat itu aku tidak sedang fokus kepada pembicaraan kami. Tapi tepat pada matanya—sorotan itu. Lagi-lagi… lagi-lagi semuanya terasa sempurna. Merasa tidak diperhatikan karena dari tadi aku hanya bergeming—lebih tepatnya melamun—tentang orang itu. Akhirnya, orang itu melangkah pergi. Aku tersentak dan kembali ke alam sadar. Orang itu tidak lagi berada di hadapannya. Orang itu sudah berjalan jauh di depannya. Tinggal punggung orang itu yang terlihat di kejauhan sana. Punggung besar itu seakan mampu melindungi siapa saja yang ingin orang itu lindungi. Punggung itu seakan menyuarakan sesuatu tentang perlindungan yang akan orang itu berikan hanya pada seseorang. Dan aku sama sekali tidak mengetahuinya. Mungkin juga aku tidak akan pernah tau. Seseorang itu… siapa dia?

HOPE :')


Aku pernah menggantungkan harapanku ditempat yang sangat tinggi dan ternyata aku tak mampu menggapainya. Harapan itu justru jatuh dan hancur tak bersisa, satu-satunya bekas yang ditinggalkan hanyalah rasa sakit. Lalu, kugantungkan harapanku ditempat yang jauh lebih rendah, ditempat yang mampu kugapai. Namun aneh, seharusnya aku bisa menggapainya. Tapi saat kubuka tanganku, tidak ada apapun disana—kosong. Ia membuka kepalan tangannya, menatap telapak tangannya yang kosong. Tapi aku tidak bisa berhenti untuk terus menggantungkan harapan demi harapan karena mungkin suatu saat nanti, ada satu harapan yang bisa kuraih.

Selasa, 24 Januari 2012

21:57!

   Ada setan -_- benarkah? Ketika sedang asik membaca sebuah ff dari SHAWOL, eh… it came! Datang dengan beberapa rentetan kata serta kalimat yang sulit untuk dicerna sekaligus membuatku bergidik ngeri :( ingin rasanya aku tertawa terbahak-bahak, tetapi mengingat sang ABI telah pulang dari Gorontalo dan sedang beristirahat, aku—sebagai anak yang berbakti tidak ingin mengganggu acara istirahatnya dengan seringai tawaku yang khas. Puuuuuuuuf~
   Bulu kudukku meremang ketika sampai di akhir kalimat yang orang aneh itu kirimkan ke hape nokia ijorens kesayanganku. Semua itu membuatku takut dan ngeri. Ada apa lagi dengan orang itu? Apakah ada bagian sel tubuhnya yang rusak? Atau ia kehilangan akal sehat? Lagi-lagi, orang itu—yang entah sejak kapan menjadi seperti itu—terus masuk dan keluar dalam pikiranku. Aku ingin sekali berteriak tepat di telinganya: AKU KEHILANGAN BANYAK KAPASITAS dari otakku yang mungil ini hanya untuk memikirkan KEGILAAN+KEANEHAN yang begitu aneh akhir-akhir ini. Please, kembalilah seperti dulu lagi. Kembalilah ke seseorang yang jauh dari jangkauanku, seseorang yang cuek, seseorang yang dingin, seseorang yang acuh tak acuh—terlebih kepadaku -_- Be back yaaaaw?? T___T
   T_____________T

The wound.

Hatinya terluka, dan ia tak bisa melihat apapun ketika ia membuka matanya karena terlalu perih.
Hatinya tidak lagi merasakan apapun, dan ia justru melihat seseorang berdiri dihadapannya dengan warna-warna yang nyaris ia lupakan.
Saat ia melupakan luka hatinya, orang itu justru menyentuh sayatan lukanya, membuat dia kembali teringat betapa perihnya luka itu selama ini.

WEIRD! T.T -,-

   Apa yang baru saja orang itu katakan? Apa ia mengatakan hal yang sama ke semua orang? Ada apa dengan dia? Dia benar-benar sakit. Sakit dalam artian lain. Artian yang lebih mengerikan. Setiap ditanya, orang itu akan senantiasa menjawab: Tidak, ndak, no, or whatever. EH? -_- apa dia benar-benar gila? Ahya, orang itu mungkin sudah gila dikarenakan tugas-tugas yang begitu banyak dan kegiatan les setiap harinya. Mungkin semua itu sukses membuat pikirannya terhempas jauh dari kata “normal” -,- dan yang paling menjengkelkan adalah, ketika ditanggapi… orang itu malah memilih untuk tetap bergeming. Padahal dia sendiri yang memulainya. Orang aneh—menurutku. Saya pun tidak rela jika otakku yang tak memiliki kapasitas lebih harus menampung satu orang lagi untuk terus dipikirkan. HIH! Pergi saja jauh-jauh sana.
   Well, ada sebuah pemikiran yang sempat terlintas: apakah orang itu memiliki kepribadian yang berbeda-berbeda? Apakah kepribadian dirinya telah ia jadwalkan sebelumnya? ANEH. Terkadang, ia terlihat sangat dingin. Terkadang ia terlihat sangat konyol dan hampir menjadi manusia yang tidak memiliki bentuk (?) terkadang, ia mengatakan sesuatu yang menyuarakan seperti ia adalah teman dekatku.
   Menurutku hal-hal itu adalah penyakit. Semoga saja tidak tertular T.T saya ngeri. TAKUT~ 

Senin, 23 Januari 2012

...

   Ia sama sekali tidak ingin mengingat hari itu. Apalagi menuangkannya dalam sebuah tulisan. Hari dimana hampir separuh warna hidupnya mengabur dengan sebuah kata “kepergian” ia tidak mampu lagi meneteskan air mata karena kantung air matanya telah mengering hingga tak sanggup lagi meneteskannya. Sayatan-sayatan luka itu pun masih membekas dan sulit untuk disembuhkan. Ia depresi. Ia merasa situasi disekitarnya berubah menjadi gila. Semuanya seperti terjungkir balik. Ia merasa sulit untuk mengekspresikan dirinya kembali. Ia pikir, apa lagi yang mampu ia ekspresikan jika orang-orang yang menjadi ekspresi itu telah berjalan menjauh. Ia tidak mampu lagi membuka matanya di pagi hari hanya untuk menatap langit-langit kamarnya. Ia tidak mampu bangun karena ia tau, ia akan segera menemui kenyataan yang akan selalu sama dan begitu menyakitkan.
    Kata “semangat” pun hampir hilang di hempas oleh kesakitan yang ia rasakan. Ia tak mampu berjalan dengan tegap hanya sekadar melihat jalan di depannya. Jalan yang tiba-tiba menjadi gelap. Semuanya terasa menyakitkan. Gulungan memori yang tak ada habisnya terus menari-nari di pikirannya. Memori yang mungkin hanya akan menambah beribu sayatan lagi di hatinya. Tapi apa daya? Ia tak mampu menghentikan gulungan memori itu. Ia tidak ingin mengingat tapi juga tak ingin melupakan atau bahkan menghapusnya.
   Ia tidak ingat kapan terakhir kali sudut-sudut bibirnya terangkat dan memebentuk senyuman. Ia lupa. Ia bahkan berpikir takkan pernah tersenyum lagi seperti dulu. Ia berpikir ia takkan bisa tertawa lepas dan memamerkan deretan giginya seperti kala itu. Semuanya seperti beranjak pergi dan tak menyisakan apapun untuknya kecuali satu hal. Rasa menyakitkan.
   Ia berharap suatu hari nanti, semuanya akan kembali. Tetapi “suatu hari nanti” itu mungkin akan menghabiskan separuh hidupnya. Menunggu untuk sebuah “suatu hari nanti” dan berharap bahwa cahaya dan warna itu pulang kembali. Melengkapi bagian-bagian dirinya yang sempat hilang. Menempati ruang kosong yang dulunya gelap dan membuat waktu yang sempat tersia-siakan bisa terbayar dengan senyuman bahagia yang dinantikannya. Dan ketika “suatu hari nanti” itu datang, ia akan mendapati sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. 

Minggu, 22 Januari 2012

Doremifasolasido! :D


Doe, a deer a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a nama I call myself
Far, a long long way to run
See, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to DO!

Malas~

   Heh, malas skali mo datang sekolah besok -_- orang-orang pada enakan istirahat, ngorok, online, tulis ini tulis itu… eh, kaum kismin malah ‘diperintahkan’ untuk datang. Alasannya berhubung besok Al-Azhar mengadakan olimpiade tingkat sekolah dasar SE-SULAWESI-TENGAH. Mana datang disuruh pake jas. Memangnya semua orang punya jas apa? eh, lebih baik pake baju orens. Baju orens itu sudah jadi icon bagi Al-Azhar! Eh, malah dicoreng dengan pemakaian jas yang terkesan sangat biasa saja.
   Besok harus meyiapakan tenaga superekstra *klebebklebeb T.T* karena pasti tenaga kita sangat diperlukan dalam aksi pembersihan sekolah. 
SOBARO… SOBARO T_T

Zoners's Colour :)

Wawewiwuwow! :D picnic of Zona well done.
   Pagi-pagi sekali kedua mataku yang memang sudah tidak tau diri—tidak memiliki niat untuk terbuka walaupun hanya sedikit. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 dan aku belum mandi, packing, dll. Terpaksa—dengan sangat terpaksa, akhirnya aku memutuskan menegakkan seluruh tubuhku, duduk sejenak, berdiri, dan beranjak mandi. Jikalau hari ini bukan PICNIC ZONA dan aku bukan salah satu partisipan quicky macky, mungkin aku tidak akan rela bangun sepagi ini di hari Minggu dimana matahari baru akan terbit jam 12 nanti.
   “Ma! Sa pigi ha. Assalamu’alaikum!”
   “Iye” sahut Mamaku dari dalam kamar.
   “Hai, tapi sa belum makan. Baru sa lapar skali dari tadi malam belum makan. Mana te ada nasi kunig yang mo dibawa ke Tanjung Karang? :( saya makan apa dan? Pasir kah?”
   “Eh, pigi ambil uang sana. Beli nasi kuning dulu” teriak Mamaku lagi.
   “OK!” sahutku balik berteriak pelan :p
***
   Seperti biasa, perjalanan ke Tanjung Karang ditempuh dengan menggunakan bis. PERSIPAL. Bis andalan kami. Karena kapasitas bis tidak cukup bagi semua makhluk, maka beberapa dari kami harus rela berkeram-keram kaki berdiri hingga tiba di Tanjung Karang nanti—termasuk diriku pastinya. Dan memang sesuai dengan dugaan sementara, kakiku sukses mengalami kekeraman yang amat dashyat ketika turun dari bis dan menginjakkan kaki kembali di tanah. Aku tidak sanggup membayangkan perjalanan pulang nanti. Pasti diriku harus rela serta ikhlas merasakan keram lagi. Hoah! -_-
   Aktivitas pertama yang kami lakukan adalah meletakkan tas di cottage. Tak bisa dielakkan lagi. Kami tergiur dengan dua buah tempat tidur yang berada di sisi kiri dan kanan kamar kecil itu dan… “Huh, pe enak jo tidur!” *GURBAK* -____________-
   Aktivitas kedua adalah pemotretan. Dengan sigap, kamera itu sudah bekerja dua kali lipat lebih cepat dari yang di rencanakan *boh lebay* dan… jepret! Pret! Prot! Prot! Kamera malang itu terus diforsir tenaganya hanya untuk menjepret orang-orang yang ketenarannya sangat tidak tampak di publik -_- *PAYAH*
   NEXT… competition of treasurer hunt yang sudah bisa diprediksikan akan mengalami kegagalan yang sangat menakjubkan. HAHA :D 9c past kewalahan kalau ikut kompetisi semacam itu. *prihatin* ~_~
   Quicky macky pun hampir tiba di titik kekalahan kala itu. Kami mengalami kegalauan ketika soal menanyakan berapa umur kota Palu di tahun 2012? Waduh, sebagai orang Amerika :p mana ku tau? *EBEH, org pribumi le :p* lima nomor pertama yang diberikan sangat menyiksa batin kami bertiga T.T ada bebeapa ragam pertanyaan yang ditanyakan seperti: berapa usia kota Palu di tahun 2012 atau apa nama gunung terendah di dunia atau siapa pencipta lagu “PADAMU NEGRI” -_- hibih, pertanyaan yang sama sekali bukan standar kami *BOHBOHBOH! -_-*
   Singkat cerita saja ha. Dikarenakan diriku sudah tak kuasa mengetik lagi. Jadi, pertandingan Quicky Macky sudah pasti dimenangkan oleh Grupnya Ka Ayu dkk yang notabene adalah murid tertua yang duduk dikelas 12 SMA. Dengan poin 60, mereka berhasil meraih predikat sang jawara siang itu. Di ikuti oleh………. GRUP KAMI! Dengan perolehan nilai 40, peringkat 2 adalah yang tercocok -_- but, Alhamdulillah. Thanks God.
   Lanjut ke kelas performance yang sudah pasti “tahambur” T___T Iwon’texplainaboutourperfomance-_- keren lah tapi itulah. Bruuuuuuuut~
***
   9C ondebot! Yey!
   Kami bersiap-siap menerkam perahu yang tak ada penumpangnya. Walaupun kami harus menunggu sangatsangatsangat lama hanya untuk naik ke atas kayu itu, kami ikhlas dan… hop! Yeeeee, naik perahu. With 9c. only us :*
***
Karena naik sebuah perahu adalah hal yang sangat langka, maka kami langsung mengabadikan momen itu. Walaupun tak ada satupun foto yang ‘beres’ setidaknya kami memiliki bukti bahwa kami pernah naik perahu -_-
   All of the moments are all beautiful for me. The sweetest dah :* 

Sabtu, 21 Januari 2012

Rainbow in him :)

Copyright @Mishfah Fathiyyah.


Be my rainbow. Be my colour :)

KENAPA?!

   Kenapa kalian marah? Kenapa kalian membentak? Kenapa? Jika kalian mengumbar lelucon dan bercanda *WALAUPUN ITU SAKIT* saya pribadi tidak pernah marah, saya tidak pernah bentak kalian, saya tidak pernah tersinggung dan mengeluarkan kata-kata yang sangat ear catching seperti tadi. Tapi kenapa ketika saya hanya ingin bercanda, kalian langsung marah. Kalian langsung membentak. Kalian tidak suka. Kenapa harus kalian yang didengarkan? Kenapa harus kalian yang harus ditanggapi dengan baik-baik? Saya juga perlu, TUAN! -______________- saya juga seorang manusia yang butuh penghargaan dan penghormatan *BOH :p* pokonya, saya tidak terima! TIDAK TERIMA. Kalian menyakiti, saya akan lebih menyakiti *gayamu :p*
   Belajar meghargai sono.

Kamis, 19 Januari 2012

Poanasnyo T.T

   Huaaaaaaaaaaaaaaaah! Hothothothot T.T panaaaaaaaaaaasnya dunia hari ini mampu membuat kulitku yang berwarna putih ‘tua’ bertambah kadar warnanya -,- hari ini panas skali. SWEAR! Ditambah asap kendaraan yang berlalu-lalang. Karena hari ini adalah hari Jum’at. Tak heran semua orang sedang dalam keadaan tergesa-gesa-terburu-buru mengejar waktu sholat Jum’at.
   Menempuh perjalanan pulang pun membutuhkan energi ekstra agar kedua kakiku bisa melangkah empat kali lebih cepat dari biasanya. Keringatku terus mengucur deras di pelipis. Aku pun sempat berandai-andai jikalau sepanjang jalanan di dunia—terdapat semacam atap yang melindungi para pejalan kaki. Indahnya hidup bagi kaum sepertiku yang harus pulang dengan mengandalkan kedua kakiku :’( *terharu*
   Semoga Allah lebih memudahkan jalanku T__T

Fascinating Sixteen (?) ^^v

   Sedikit—banyak orang yang menanyakan hal ini kepada saya. Patutkah saya menjelaskannya? Patut sekali :p
   FASCINATING SIXTEEN. Dua kata itu suskes membuat beberapa teman-teman saya bertanya, apa maksud dari dua kata tersebut. Well, menurut arti kata masing-masing: Fascinating means Menakjubkan and Sixteen means enam belas. Mengapa 16? Karena tanggal 16 merupakan tanggal kelahiran saya. Kelahiran seorang Mishfah Fathiyyah. Kemudian, mereka bertanya lagi: apa hubungannya dengan kata ‘menakjubkan’ (?) karena, pada tanggal 16… seorang Ibu melahirkan seorang anak yang sangat menakjubkan dan ketakjuban yang dipancarkan oleh si anak tersebut masih bisa terlihat jelas sampai sekarang. Ketakjuban yang datang dari seorang anak perempuan. She’s Mishfah’s Fathiyyah.
:D :)

Pismol :*

   Ini adalah salah satu makanan atau cemilan favorit saya. PISANG MOLEN :* makanan yang sering saya sebut dengan: pisang lemon, pisang melon, pisang molen, dll telah membuat saya jatuh cinta sepenuhnya. Saya begitu menyukai pismol ini sehingga rela malam-malam pergi mencari sang pismol di dekat Sentosa.
   Setiap ada gerobak yang menyediakan pisang molen, saya langsung tergiur dan selalu ingin membeli. Tapi apa daya bila kantong terserang KANKER ganas? -_-
   Saya pun tidak tau persis sejak kapan saya mulai menyukai barang ini. But this’s nice. I love it :*



Hujan di kala itu...

   Lagi dan lagi hujan mengguyur kota Palu tanpa ampun tadi pagi. Kali ini ia datang dengan bejuta-juta butiran air yang terus menghempaskan diri mereka ke bumi dan sukses membuat siapa saja yang terkena hempasan itu basah kuyup sekuyup-kuyupnya. Awalnya ku pikir hujan pagi tadi takkan bisa menghalangiku untuk berlayar lagi menuntut ilmu di Tanjung Malakosa. Tapi ternyata aku salah. Hujan tadi pagi dengan seluruh kepercayaan dirinya, mampu menghalangi setiap orang yang hendak beraktifitas di pagi hari. Hujan itu pun sangat sangat menghambat perjalananku ke sekolah. Dengan berbekal jaket coklat kebesaranku, aku menembus gemeretak-gemeretak hujan yang terus menghujam seluruh tubuhku.
   Aku mengendarai sepeda motor, tepatnya ‘dibonceng’ oleh sang Kakak. Karena motor zaman sekarang belum memiliki atap yang sempurna, maka aku senantiasa berbasahkan hujan sepanjang perjalanan yang ku tempuh hanya sekitar 5 menit. Sebenarnya, perjalanan ke sekolah bisa ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 3 menit saja, tetapi berhubung orang yang membawaku ke sekolah tadi pagi hanyalah seorang pria yang tak mampu melajukan kecepatan motornya dengan alasan supaya tidak terjadi apa-apa, dengan amat terpaksa aku harus berbasah ria pagi tadi. Terutama rok bagian bawah. PASRAH T.T
   Sesampainya di sekolah, aku mendapati kelasku dalam keadaan lengang. Hanya segelintir orang saja yang beridiri-diri di depan pintu menunggu teman-teman lain berdatangan dengan ekspresi yang bermacam-macam. Aku tertarik ingin melihat siswa-sisiwi SMP Al-Azhar yang mulai berdatangan dengan ekspresi yang berbeda pula. Gurat-gurat aneh tergambar jelas di wajah mereka. Aku dan beberapa teman terus berdiri sampai aku merasa kesemutan namun tak ku acuhkan. Toh kapan lagi aku bisa melihat pemandangan pagi yang menurutku—sangat unik. Bahkan sebelumnya, aku sempat melihat Atira—siswi kelas 9e yang berlari-lari kecil dan dengan tidak sengaja menjatuhkan hp-nya di tengah lapangan bulu tangkis. Hp yang malang.
   Satu lagi yang menarik tuk dilihat pagi tadi. Yaitu: OJEK PAYUNG yang di canangkan oleh murid 8c. dikarenakan fasilitas payung yang amat memadai, mereka memiliki niat yang sangat mulia, yaitu mempayungi siswa-siswi yang hendak menuju kelas mereka. Mereka terus berlalu-lalang, bolak-balik memberikan tumpangan payung dan tentunya tidak ada pungutan biaya atas OJEK PAYUNG ini. Nabila dan Radit adalah icon ojekers pagi tadi. Salut sama mereka.
   Setelah puas menikmati indahnya hujan deras versi Al-Azhar, Sir Andi pun menegaskan kepada semua siswa untuk segera masuk ke kelas masing-masing. Termasuk kami tentunya.
   Pelajaran BTE… sungguh membosankan tapi menyenangkan. Sedikit. Ketika kami bertanya kepada Pak Ahmad, apakah kami akan tetap belajar BTE pagi hari ini atau tidak, eh si Bapak malah nyengir seraya berkata “Terserah kamu saja” saudara-saudara… bukankah itu adalah sebuah permulaan yang indah? Sebagai siswa yang sangat normal, kami pun—yang pada saat itu diwakili oleh Rafdi, dengan mantap menjawab “Oh, ok Pak. Te usa belajar dan” nice answer from Rafdi.
   Akhirnya, kesenangan sesaat berakhir ketika Sir Ali memasuki kelas. Huf, that’s all.
WASSALAM~

Rabu, 18 Januari 2012

That feeling.

This was at the time…
   Hujan berhenti menghujam Palu sore tadi. Tanah yang tersiram air hujan, baunya masih bersisa. Menguap ke udara seiring dengan rasa sakit yang juga ikut menguap. Menyisakkan suasana dingin yang menusuk-nusuk hingga tulang seperti menyisakan kelegaan karena perasaan sakit itu tiba-tiba beranjak pergi. Dingin… lega…
:)

PFTN.

   Aku bukan orang yang dengan gampangnya kalian anggap remeh. Aku bukan orang yang tidak tau apa-apa. Aku bukan orang bodoh. Aku bukan orang yang bisa kalian kata-katai tentang itu, ini, atau bla bla bla. Aku belajar dari sebuah kebodohanku and my learning process doesn’t give any sign that I’m stupid. It even never gives any sign that I’m silly. No, I’m not! Aku akui. Aku adalah orang yang mudah di ajak bermain, bercanda, tertawa. Tapi apa kalian tau apa yang ada di balik tawaku? Kekecewaan. Kebencian. Kesedihan. I survive. I survive for this crazy long term only to respect you. Aku sadar bahwa sebagai orang yang lebih muda, tentunya aku harus menghargaimu. MENGHORMATIMU. Tapi apa anda memiliki prinsip yang sama denganku? Apa anda juga berusaha menghargai serta menghormatiku? Kurasa tidak. Tidak sama sekali. Anda bercanda as if you’re never wrong. As if you’re a humorist person. As if you’ve never hurt us. But unfortunately, you are not. You cannot and will never be.
   Your voice shows that you’re looking down me. You put down me. You said bla bla bla bla bla bla! NONSENSE! -__- I’ve hate you from the start. I’m sure. Really sure. Once more, I never have a little intention to talk to you, meet you, to stare at you, and everything relate to you. I may be the evil in this case but reality wanted this.
*blacknote*

Sabtu, 14 Januari 2012

Que sera sera :D

When I was just a little girl,
I asked my mother, 'What will I be?
'Will I be pretty?
'Will I be rich?'
Here's what she said to me:

'Que sera, sera,
'Whatever will be, will be;
'The future's not ours to see.
'Que sera, sera,
'What will be, will be.

When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, 'What lies ahead?
'Will we have rainbows
'day after day?'
Here's what my sweetheart said:

'Que sera, sera,
'Whatever will be, will be;
'The future's not ours to see.
'Que sera, sera,
'What will be, will be.'

Now I have children of my own,
They ask their mother, 'What will I be?
'Will I be handsome?
'Will I be rich?'
I tell them tenderly:

'Que sera, sera,
'Whatever will be, will be;
'The future's not ours to see.
'Que sera, sera,
'What will be, will be.'
QUE SERA SERA…

Jumat, 13 Januari 2012

Ada.

   Ada sesuatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik. Ada sesuatu saat dimana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini aku hanya ingin mengikuti kata hati kemanapun ia membawaku. Dan kali ini, ia membawaku menuju cinta.

That's all...

   Banyak kenangan yang terbentuk bersama orang yang kita sayangi. Barang pemberian bukan satu-satunya hal yang bisa digunakan untuk mengingatkan kenangan kita bersama orang tersayang. Masih banyak hal lain yang tidak akan terhapus oleh apapun dan tidak akan pernah hilang walaupun orang yang kita sayangi sudah pergi untuk selamanya. Senyumnya… kasih sayangnya… that’s all we can remember :)

Hurt.

   Apa rasa sakit harus selalu di buktikan dengan tangisan sejadi-jadinya? Apa semua perasaan yang sedang membuncah di dalam dadaku harus ku tampakkan? Tak bisakah kalian melihat sendiri tanpa perlu ku perlihatkan? Tidakkah kalian peka dengan sistuasi gila ini? Tidak bisakah kalian melihat gurat kekecewaan yang tergambar jelas di wajahku? Tidak bisakah?
   Kesedihan, amarah yang mungkin saja sudah sampai titik buntu dan tak bisa tertahan lagi. Akhirnya untuk kesekian kalinya, rasa sesak di dadaku muncul dalam wujud isakan tertahan. Isakan tanpa suara. Air mata terus melaju menerobos liuk-liuk wajahku. Walau berliter-liter air mata itu jatuh ke bumi, hati ini tetap terasa sakit. Hatinya telah dulu tersayat-sayat hingga tak menyisahkan sisa. Sakit. Itu yang ia rasakan.

Never be the same.

   Apa yang membuatnya berbeda? Ia tahu. Tidak ada lagi desiran halus yang muncul jika orang itu berada spersekian meter darinya. Sel-sel tubuhnya tetap bekerja sebagaimana mestinya jika orang itu berada di dekatnya. Tidak ada lagi buncahan-buncahan perasaan yang dulu pernah ada, perutnya yang dulu serasa di pukul-pukul, tidak lagi dialaminya sekarang. Ada apa gerangan? Apa perasaan yang dulu pernah hinggap telah hilang? I think so.
   Lalu apa yang ia rasakan sekarang? Bencikah? Jengkelkah? Tidak. Ia tetap merasa senang. Walaupun semua perasaannya takkan pernah sama lagi.

Kamis, 12 Januari 2012

Waktu...

“How old are you now?” or “Berapa usiamu sekarang?”
   Di negeri barat, pertanyaan seprti itu dianggap impolite ato kurang sopan. Why? Karena menurut mereka, usia itu merupakan sebuah privacy Negara -_-
   Tapi disini? In this blog? Usia bukanlah sebuah privacy. Bukan sama skali.
   Usia adalah sebuah karya dari waktu.
   Many people said that time is money, time is a sword, time is bla… bla… bla… and bla. Yah, semuanya benar.
   But as for me, bagiku… waktu adalah tai kambing, dimana ada sebagian orang yang menghindarinya karena merasa jijik atau takut dan ada juga yang membutuhkan bahkan memanfaatkannya sebagai pupuk kandang.
   Termasuk kedalam golongan manakah kita?
   Orang-orang yang menghindari waktu? Membutuhkannya? Atau memanfaatkannya?
   Jika menghindar, it means we’re nothing but a coward. Kita pengecut dengan aksi menghidari waktu.
   Jika membutuhkannya, it means we’re a beggar. Pengemis.
   Jika memanfaatkannya, sudah pasti kita akan menjadi manusia kaya. Kaya akan segalanya, termasuk kaya akan karya.
   Jadi, tanya pada diri sendiri… berapa usiamu sekarang? Apakah kita sudah memanfaatkannya? Semua itu tergantung bagaimana kita memanfaatkannya.

~ This note is inspired by Andi Winda Puspitasari and Aditya Hardika who presented about time just two days ago. HAHA :D they’re the best couple ever :p sampe-sampe tema buat ceramah sama, yaitu tentang sang waktu. Wah, one feeling, one heart *EBEH* -_-
Don’t be angry, De :p only kidding. Kalo Adit mah, kagak masalah. Dia sih senang-senang aja kalo di note begini. Apalagi kalo couplenya Winda :p don’t get mad :p~
1 kosong kita, De :D :p

Rabu, 11 Januari 2012

JA ♥♥♥

   Happy birthday, Jihan! Tepat tanggal 10 Januari kemarin, salah satu teman terdekatku—sahabatku berulang tahun. She is 15 now. Wow, tak terasa semuanya berjalan begitu cepat. Aku juga akan menyusul umurnya yang ke 15 itu. Tambah tua! -_-
   Malam sebelum hari ulang tahunnya, aku sempat keluar somewhere dan baru pulang sekitar jam 9. Karena lelah yang mendera, aku pun beranjak tidur. Aku sudah pasang kuda-kuda dari awal supaya aku bisa jadi orang pertama yang kasih ucapan. Tapi takdir berkata lain *biyah* aku terlelap dan lupa bahwa kewajibanku belum kukerjakan. Memberi ucapan selamat tepat jam 00:01.
   Keesokan harinya, aku mendapati diriku masih terlelap dan sekarang pukul berapa? Pukul 06:00! Waaaaaaa! Lambat! Aku berteriak histeris *bohong* langsung melesat mandi, ganti baju dan bajuku? Mana baju seragamku? Oh God! Aku terus menggali-gali tumpukan baju yang baru diangkat dari jemuran sambil terus mengomel.
   “Astaga, mana bajuku? Sudah jam 7!” seketika tanganku yang ganas mencari-cari baju terhenti dan tiba-tiba otakku berputar sangat cepat. Aku ingat. Aku ingat sesuatu! Tidak. Aku lupa. Aku melupakan sesuatu! AKU LUPA KASIH SELAMAT KE JIHAN DAN JADI ORANG PERTAMA! AKU LUPAAAAAAAAAAA! Layaknya orang yang ditinggal mati, aku merutuki diri sendiri karena kepikunan dini yang tengah melanda diriku. Huf!
   Tapi tiba-tiba sudut bibirku terangkat dan membentuk seulas senyuman. No! I haven’t failed. Ya, I know that I will never be the first person who said ‘happy birthday’ but I WILL BE THE LAST PERSON! Yah, aku akan menjadi orang terakhir. Tepat jam 23:59, aku akan mengucapkan ‘happy birthday’ dan sekaligus menjadi penutup hari pertambahan umur Jihan. Aku bersorak dalam hati. Second chance.
   At school…
   “Happy birthday, Jihan!” semuanya turut bahagia di hari yang seharusnya adalah hari bahagia buat seorang Jihan. Tapi lagi-lagi takdir berkata lain *ebeh* Jihan sedang dalam keadaan kurang baik hari itu. Bukan karena kurang sehat tapi karena ada sesuatu yang terus mengusiknya beberapa hari kebelakang. Ternyata dugaan Jihan benar. Dugaan bahwa Mamanya lupa hari bertanggal 10. Mamanya lupa bahwa ia sedang berulang tahun hari itu. Betapa sakit hati Jihan jika mengingat Mamanya yang lupa akan hari pertambahan umurnya. Puncak kesedihannya pun tepat pada jam olahraga ketika kita tengah duduk mendengarkan arahan dari Sir Adis. Tiba-tiba hp Jihan berbunyi menandakan ada sms masuk. Sejurus kemudian, Jihan terisak pelan di depanku.
   “He, kenapa? Kenapa, Jihan?” Jihan hanya mengangsurkan hpnya dan membiarkanku membacanya sendiri sementara ia terus menghalangi wajahnya dengan jilbab. Aku hanya melongo hebat.
   “Apa ga?” aku membaca sms masuk tadi. Ternyata dari Mama Jihan. Isi sms itu kurang lebih begini: Mamanya Jihan mengaku lupa bahwa hari itu adalah hari ultahnya. Beliau baru ingat ketika Kakak Jihan—Ka Zain mengingatkan hal itu kepada beliau. Dalam smsnya, beliau pun hendak mengantarkan uang lebih ke sekolah agar Jihan bisa mentraktir teman-temannya. Dan sms itu tentu membuat hati Jihan sakit. Aku hanya bisa mengelus punggung Jihan pelan dengan maksud menenangkannya. Wajar saja bila ortu lupa hari ultah anaknya. Mereka punya banyak pekerjaan. Nice excuse -_-
   Setelah beberapa saat, Jihan back to her good mood. Jangan sia-siakan hari ultah dengan air mata dong. Rugi lo :p
   Tiba-tiba aku teringat planku tadi pagi. Be the last person in the right time. Well, will be done.
   Sore pun beranjak malam, aku menghabiskan waktu menuggu jam 23:59 dengan membaca novel. Pantatku terasa panas karena duduk di atas lantai keramik selama berjamjam menunggu jam 23:59. Aku telah merancang beberapa kata untuk Jihan dan akan kukirimkan sebentar.
   Isinya:
   Asslm. Oi, happy birthday yo. Happy birthday, Jihan ^^ hari ini masih tanggal 10 kan? :p saya jadi yang terakhir saja ha sebelum hari ini berakhir. Semoga bisa jadi pribadi yang lebih baik than yesterday, bebetter, sering-sering traktir, tambah sayang sama parents, family, teman-teman, and me! :D semoga cita-cita yang di inginkan bisa tercapai, semoga bisa lebih sabar menyikapi hidup *sok dewasa* pokonya best wishes for you dah. Be the tough one. Be the wise one, too. Amin. #Sorry ha te bisa kasih something special tapi saya usahakan lo. Mungkin besok atau kapan-kapan :p tapi pasti ada, oke.
   KLIK! Sent.
   Dua menit kemudian… hpku bergetar. Ada sms dari Jihan. Ternyata dia belum tidur -_- pasti karena tunggu smsku datang *boh* :p
   Isinya:
   Haha:D amin:) thanks yoo:)
   Acara smsan di tengah malam bolong pun terus berlanjut. Aku sempat bertanya apakah benar aku adalah orang yang “paling” terakhir mengucapkan selamat. Sejurus kemudian, dia me-reply smsku dan berkata bahwa aku adalah orang kedua dari terakhir.
   Tentu saja aku protes. “Heh, siapa yang terakhir?” Jihan balas: Fiqri.
   Glek! Hedew! Fiqri! Akhirnya hati anak malang itu terbuka juga untuk sekadar mengucapkan happy birthday kepada Jihan. Mana jadi orang paling terakhir lagi. Hohow, SO SWEET! Aku cekikikan sendiri baca balasan dari Jihan. Dengan sigap aku membalas sms dari Jihan: Weh, apa yang dia bilang? Cepat forward smsnya Fiqri ke saya sekarang. Awas memang ada sms yang di sensor. Cepat! KLIK. Sent. Aku masih terus cekikikan. Ikut terharu melihat kebahagiaan Jihan *ebeh, mellow amat* tetapi tiba-tiba cekikan hebohku pun terhenti karena sms dari Jihan. Isinya: wkwkwk!:p sy ini lg brmimpi. Brmimpi bhwa dia adlh org trakhir yg mngucapkn slamat ulang thun untukku:p whahahahahahaha:p
   KAMPRET! Aku dikibulin tengah malam! Jihan GILAAAAAA! Se! serentetan kata rutukan ku keluarkan dari perbendaharaan kata yang ku punya. Karena terlalu syok setelah dikibulin, hanya dua kata yang mampu menggambarkan perasaanku ketika itu. Hanya 2 kata yang ku balas atas sms Jihan. Ku tulis dengan menggunakan caps lock pula. I just able to reply: TAI BEBE.
   Huh, Jihaaaaaaaaaaaaan. Hampir mati aku cekikikan tengah malam karena dia bilang Fiqri is the last one, eh ternyata fiktif belaka. Dasar PSIKOPAT! Mimpi aja terus kalo pangeran berkuda lumpingmu yang bernama Fiqri itu datang dan mengatakan “I love you!” HIH! Aku saja bergidik ngeri menghayalkan hal semacam itu.
   Hahahahahaha :D aku tak bisa berhenti cengengesan setelah acara smsan kami berakhir. I know, in her deepest heart, she does still love him. Yah, nomatterwhathappen deh.
   Aku melirik jam di layar hp. Pukul 00:47. Waktunya untuk tidur. Aku merebahkan kepalaku upon my blue dark pillow and… flying to where I must be. Dreaming.

WALAH! Kebablasan cerita eh… jadi panjang amat gini. Aduh, semoga para readers tidak jenuh dengan cerpenpan alias cerpen-pendek-panjang yang aku tuturkan di atas. Once again, HAPPY BIRTHDAY to JIHAN! :) aku bangga memiliki seseorang sepertimu—sebagai sahabat tentunya. Sorry and thanks for everything, Jihan. Love you ♥












Sejak kapan? Ada yang tau?

   Dua gadis itu berpisah di perempatan setelah mengatakan “Babay!”
   Gadis yang betubuh ramping, agak kurus dan lebih tinggi dari gadis satunya memilih tetap berjalan lurus sedangkan gadis yang lebih pendek dan memakai rok berwarna orange menyala dengan motif kotak-kotak seperti taplak meja memilih berbelok.
   Sekarang mereka menyusuri jalan pulang masing-masing. Seperti hari-hari kemarin bahkan jauh sebelumnya, mereka memang selalu pulang bersama dan akan berpisah di perempatan jalan karena walaupun rumah mereka satu arah, tetapi tetap saja sebuah belokan kanan di perempatan akan memisahkan keduanya.
   Gadis dengan rok orange itu bergumam lebih kepada dirinya sendiri. Tentu saja, memangnya dia akan bergumam kepada siapa? Tak ada orang lain selain dirinya dijalan yang memang selalu dilewatinya jika ingin kembali ke rumah.
   “Hm, sejak kapan aku selalu pulang bersama-sama dengan Poster?” aku bahkan lupa sejak kapan kami selalu berjalan beriringan menembus teriknya matahari tanah Kaili. Ku rasa sudah lama. Sekarang aku duduk di kelas 3. Tahun terakhirku. Berarti… lama juga ya? Menghabiskan waktu pulang sekolah dengan berjalan bersama yah kurang lebih 2,5 tahun lah. Aku terus berpikir keras tentang hal yang mengusikku beberapa menit terakhir. Tentang sejak kapan kami mulai pulang bersama. Wah, langgeng amat :D”
   Setelah puas berdialog dengan dirinya sendiri, gadis rok orange itu pun fokus kepada jalan di depannya. Berbagai macam hal berkelabat dalam benaknya. Betapa capeknya dia karena selalu disibukkan dengan kegiatan, pekerjaan rumah, serta tugas yang menumpuk setiap harinya. Hari itu, ia merasa sangat penat dan ingin cepat-cepat sampai dirumah, merebahkan tubuh di atas tempat tidur… wah, enaknya. Lalu gadis itu berjalan lebih cepat walaupun ia harus terus mengimbangi tasnya yang berat bak karung beras. Sambil bersenandung kecil, ia terus berjalan dengan susah payah akibat efek yang ditimbulkan tas tak tau diri itu.
   “Oh God, kenapa jalan ini seperti tak mempunyai ujung? Aku ingin cepat pulang” gerutuku dalam hati. Sekuat tenaga ia berjalan, belokan rumahnya masih saja terasa sangat jauh. Ia mempercepat langkahnya—lebih mempercepatnya. Sesekali ia harus menyingkirkan peluh yang terus membasahi pelipisnya. Berjalan dengan kecepatan maksimal—dalam versiku, menjinjing karung beras—tasku lebih pantas dikatakan ‘karung beras’ ketimbang tas anak sekolah. Bagaimana bisa? Tas itu memiliki berat yang begitu fantastik -_- ditambah aku harus pulang dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang terus menyengatku seakan ia takkan puas sampai kulitku berubah gosong *emang udah gosong dari sononya kale* huh…
   “Oh, home sweet home!” aku melihat rumahku beberapa langkah di depan dan… Alhamdulillah.
   “Assalamu’alaikum!” seruku di balik pintu sambil melepaskan sepatu dan kaus kaki, meletakkannya dijajaran sepatu dan masuk ke rumah.
   Melepaskan seragam sekolah dan tidur. Tidur… tidur…
   Akhirnya, aku berhasil merebahkan tubuhku diatas tempat tidur dan terlelap. Hari yang melelahkan.
   Hm, but hari-hari yang lebih melelahkan sedang menuggunya esok hari, lusa, dan seterusnya. Ia hanya bisa menerimanya dengan sukacita. Keep spirit, Mishfah!

Minggu, 08 Januari 2012

Recommended.




My OSIS :* ♥♥♥♥♥♥________♥♥♥♥♥♥

   Gue senang berada diantara mereka en jujur… gue juga bangga bisa bersanding diantara mereka—orang-orang terpilih dgn keahlian, kemahiran, kemampuan, serta kecakapan masing-masing. Orang-orang yang mampu buat gue nyaman—setidaknya 2 bulan terakhir. OSIS, that’s them.
   Gue masuk kepengurusan OSIS kalo tdk salah, 2 bulan lalu. Sebagai orang yang menggantikan mereka yang di reshuffle akibat… ya macam-macamlah masalahnya. Seperti De Javu, gue kepilih buat menggantikan mereka dan asli, gue girang amat waktu itu. Nggak pernah ngarep sih buat jadi bagian diantara mereka tapi sekarang… gue involved! Rasa senang bercampur haru gue rasain waktu itu (boh, lebay :p) gue punya perasaan yg nggak bisa dijelasinlah pas dinyatain sebagai “salah satu pengurus OSIS” *WAH*
   Sejak itu pula, gue ngerasain kebersamaan yang amat sangat setelah kebersamaan bersama 9c tentunya. Senda gurau antara kami, gelak tawa, raut kesedihan sesekali tampak mencuat pada momen-momen tertentu. Mereka orang-orang yang menyenangkan. Akrab dgn mereka—selain 9c, seperti melahirkan perasaan baru.
   2 bulan terakhir, banyak momen-momen yang terlewati bersama. Banya gerai tawa yang terurai. Mengeluh bersama karena disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang selalu memadati hari-hari kami. Setelah mengeluh… pasti semua saling pandang satu sama lain dan tertawa bersama-sama. Gelak yang memeberikan gue perasaan hangat. Gue pastiin, gue bakal rindu semua hal tentang mereka. Rentetan kata yang gue nggak mengerti, tawa renyah mereka, senyum yang dibalut dengan perasaan lelah, kata-kata yang menghibur serta menegaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja, lelucon-lelucon yang terlempar kesana-kemari, gombalan-gombalan norak yang buat gue harus nahan tawa saking lucunya, pokonya semua-muanya deh. All about them are kept in my mind.
   KEMOS yg berakhir hari ini merupakan kegiatan terakhir kami—anak kelas 9. Semuanya terasa sangat sulit utk dilepaskan. Malam talent show… berdiri berderet berdampingan mungkin adalah utk yg kali terakhir. Gue kira, bakal ada tangisan :p ternyata tidak. Ketos blg, kita bakal nangis di LPJ nanti. LPJ di tunda sampe hari Senin depan. Berakhirnya LPJ nanti, maka berakhir pula masa jabatan kami. Wah, masa-masa sulit -_-
   Waktu dimana semuanya kan segera berakhir sedang berjalan straight to us. Hm, thanks for all. Gue bangga punya kalian. Gue bangga bisa jadi salah satu bagian dari kalian. Gue bangga dgn segala kekurangan maupun kelebihan yg kita tunjukkan bersama. Gue bangga, bangga, bangga, dan akan selalu bangga.
   Working together with you all was a very excited moment ever. Laughing with you guys was a very nice memories. Gue bakal inget semuanya. Ya semuanya. Everything :)

Ini apa? :'(

   Ku pikir semuanya akan baik-baik saja setelah ini. Ternyata tidak sama skali. Everything goes to get worse. Pengakuan tak layak pakai itu yang memulai semuanya. Pengakuan kecil yang menciptakan semua kebingungan, kerumitan, kesengsaraan, dan kemenderitaan yang tengah membayang-bayangi -_- aku muak dgn semuanya! Muak dgn berbagai macam perasaan yang slg tabrak-menabrak, slg menyalahkan tanpa ada akhir yang mengenakan. Dan pada akhirnya… pasti penyesalan dan memang itu yang tengah terjadi dalam diri ini. Merasa dirugikan karena pengakuan yang ia buat sendiri adalah perbuatan terbodoh yang pernah tercatat (iya ga?)
   Susah utk membenahi hati yg sdg dilanda kekalutan yang menyerang dari berbagai arah. Galau bukan lagi trend topik dalam perihalku ini. Sulit mencari kata-kata baru yang benar-benar pas dgn keadaan kacau-ku saat ini. Betul-betul gila. Susah juga bila ingin memenangkan sisi perasaan satu demi mengalahkan sisi perasaan lain. Rumit. What to do now? Sitting and hoping for a miracle like she said? Entahlah. Mungkin duduk diam dan mengharap keajaiban akan dtg adalah pilihan terakhir. Aku memang harus menuggunya. Help me! \></

Vakum for awhile…

Ehm, ehm… teman-teman, sebenarnya banyak skali cerita yang ingin kubagi disini. Hanya saja, diriku yang payah ini sdg sibuk (ebeh :p) dan tdk mampu lg mengekspresikan diri seperti dulu lagi karena sesuatu hal yang sedikit mengganjal dihati… entahlah itu apa.
   Mungkin next time gue bakal kembali bercerita di blog ini. For now, maybenot. Gue jg perlu waktu menenangkan diri, hati, serta pikiran kalut yang mengganggu akhir-akhir ini.
   So guys, INSYA ALLAH… I’ll brb soon! ^^

Rabu, 04 Januari 2012

LET GO.


After reading “LET GO” :(
O—ow! Nice story between them. Ini ada beberapa kutipan favorit gue. Cekitnaw!
“Kau tahu apa artinya kehilangan? Yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya”
En.. this one, too.
“Hanya ada dua cara untuk menjalani hidup ini. Cara pertama adalah menganggap seakan-akan tidak ada keajaiban. Cara kedua adalah seolah-olah segala sesuatu merupakan keajaiban”
Setiap cerita punya ruang sendiri didalam hati...

Payah -____-

   Huh :p PAYAH lu! -,- katanya udah “UNLOVED” [??] unloved apanya?? Tadi waktu dia berdiri tepat di samping lo, eh jantung lo udah pada nge—break—dance :p lo bilang jantung lo udah beat fast banget =_____= Mishfah… Mishfah… usaha dikit napa? Jangan cuma nunggu sebuah miracle yang bakal turun dari langit dan mampu buat lo berpaling. Jangan bermimpi. Lo bilang, “Apalagi pas dia senyum ke saya” ebeleh—dia senyum ke kau ga? Oh, iyo dong. Memang sama siapa lagi? Wong tadi di situ cuma ada saya, dia, rumput yang bergoyang, dan angin semilir yang berhembus… *asik skali :p* ya ya, terserah lo deh.
   INCONSISTANT. Huaaaaa :’( lo nggak konsisten ning. Tadi bilang “unloved” sedikit-sedikit bilang “really impressed” sedikit-banyak bilang “really like” :p ono opo to? Yang konsisten don. Jgn plim-plan begono.
*Maaf, penulis lagi gimana-gimana gitu. Jadi mohon maaf bila dari kemarin-kemarin cuma sempat nge-post tentang “tit—tut” ._.v

KETIKA...


   Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya,
melainkan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya…
   Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya,
melainkan karena pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air matanya…
   Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia ingin terlihat lemah,
melainkan karena dia sudah tidak sanngup berpura-pura kuat…

Selasa, 03 Januari 2012

Om FRANCE =D

Wahaha =D numpang+nebeng ketemu sama orang bule. Westerner. Orang PARIS pula :D bukan Paris Van Java looooo -,- heheh :p sebenarnya gue en Ka’ Eno kagak turut nimbrung cerita :( kita Cuma melihat sosok sang FRANCE MAN pergi menjauh alias udah pulaaaaaaang tepat ketika kita datang! O_O’ ohoho—yang penting USED to meet dah :) see you someday ya, Om France ^^

Siapa yang te kenal AZHARI?? :p *begitu katanya*

 ASSALAMU’ALAIKUM… ini special edition lo. LIMITED edition juga :p *boh* -,-
   Abis liburan dan taun baruan, layaknya kita kasih fresh otak dengan bacaan-bacaan menarik dengan topik yang menarik pula tentunya. Nah, hari ini gue bakal melakukan kegiatan yang rutin gue lakuin sebulan sekali. Yaitu ‘describe’ orang-orang ganteng+cute+kocak of the year :D well, let’s cekidawt guys!
   Laki2 cute ini sama halnya dengan pasangan ‘gay-nya’. Sama-sama terkenal di berbagai lapisan masyarakat. Sama-sama orang sibuk :p sibuk bersihin masjid, sibuk angkatin speaker yang gedeee amat, sibuk di kepanitiaan, sibuk jadi ketua panitia, sibuk jadi ketua kelas, sibuk bersihin WC, sibuk teriak-teriak dan suruh kita diam (tapi jarang ah :p), sibuk motongin rumput, sibuk jagain orang bertugas, sibuk ngecatat orang yang terlambat, sibuk jagain sekolah, sibuk suruh ini, sibuk suruh itu. Pokonya SUPERDUPER SIBUK—dialah AZHARI RIDHA DARMAWAN.
   Menurut… menurut siapa ya? Menurut gue aja dulu deh. Menurut gue, orang yang akrab kita panggil “AI” ini adalah orang yang menyenangkan. Menyenangkan dalam hal apa saja. Gue sering cerita suka duka gue ke Ai *boh :p* ya, selain cerita ke Ain, Ai juga tempat gue berbagi lo. Biyah. Ai orangnya baeee banget *o-ow* baik ke semua orang. Kalo kita minta ini, di kasihin, minta itu, di kasihin. Lebih mirip sosok seorang AYAH buat kita. Ai punya perawakan yang sabar, kocak abis, gila apalagi, sinting juga bukan, rada-rada aneh, suka ribet+ribut.
   Ai adalah CHAIRMAN yang baik buat 9c. hanya saja si doi kurang tegas dalam menangani hal-hal genting yang tengah terjadi di antara kita. kalo saja Ai lebih tegas, mungkin kita bisa lebih terarah lagi. Gue juga suka sedih kalo sewaktu-waktu kita sering amat salahin Ai. Seakan-akan semua kesalahan yang terjadi itu salahnya dia. Hoh Ai… maafkan kami yoooo. Kami khilaf.
   Ai cepat marah. Kalo sudah marah, gue ketar-ketir -,- alias takuuuuuut. Tapi sayangnya, kadang teman-teman lain malah menganggap kemarahan Ai adalah lelucon yang sengaja dia buat—mengingat Ai suka melawak dan sikap pandang enteng dari kamilah yang membuat kemarahan Ai memuncak hebat. Kalo saja Ai mogok urusin kelas, wah berabe! Untung Ai sabaaaaaaaaar banget hadapin kelakuan tidak tau diri dari kita. Ai juga suka menunda sesuatu—itu menurut boys-nya yang lain. Kalo Ai lagi badmood, wah jangan memang deh. Gue inget kejadian waktu Ai sampe “NANGIS” gara-gara… ya pastinya gara-gara kita .____.v
   Berangkat dari masalah kepribadian Ai, kita lari ke masalah ‘akhlak’. Ai punya akhlak yang bisa di bilang “Waw” maksudnya? Ai memiliki akhlak yang baik, suka menolong, rajin, patuh kalo di suruh guru, dsb. Ai juga salah seorang yang mendapat kepercayaan dari guru-guru lo. Kepercayaan buat bawain tas, buku-buku, dan barang-barang lainnya. Ai juga dapat kepercayaan dari PACE-nya 9a buat jadi marbot masjid SMP Al-Azhar. Ai… Ai… good boy.
   Masalah yang nggak pernah gue lupa. Cinta :p masalah asmara Ai sugguh jelas asal muasalnya. Nggak seperti orang-orang yang gue describe sebelumnya, Ai jelas punya orang kesayangan :p Hihi :D gue cukup uraikan dengan dua kata aja ya. Ini dia: AI—AIN. Ngeliat sepasang nama yang hampir kembar itu sudah cukup menjelaskan semuanya lo. Biyah.
   Terlepas dari semua kekurangan Ai, dia adalah ketua kelas yang baik, temen gue yang paling cakep dah, brother kita, orang gila yang kita punya ya dia, ayah kita (?), kakek kita, guru kita, pokonya orang yang kadang kasih kita kekuatan dengan kata-kata yang dia sendiri nggak pernah duga bakal dia ucapin. Orang yang naturaaaal banget ya cuma dia. Only him. Sorry for everything and big thanks for everything, too.







Okeh, udahan dulu ya. Sekian en WASSALAM-- 

UNLOVED! :'( :'(


UNLOVED?
   Cinta lagi, cinta lagi, cinta lagi :p gue terpaksa mikirin hal itu. Hal apa? Ya, hal apa lagi? Cinta. Biasanya gue suka ceplas-ceplos en terang-terangan kalo udah nulis ttg perasaan gue. Biyah. Makanya gue jarang tulis ‘tu’ barang di sini. Well, karena mumpung dia lagi berkelabat di pikirin gue saat ini juga, maka muncullah niat hendak mencurahkan-nya dalam tulisan yang sangat tidak layak ini.
   Siang itu gue duduk-duduk. Biasanya kalo orang mikirin cinta pas di momen yang tepat kaya waktu hujan, gerimis, mendung, salju (emang ada? :p) dan momen yang memungkinkan orang tersebut berpikir tentang perasaannya. Nah gue? Siang tengah hari bolong+na pane naudzubillah+poanaaas amat… eh hal itu pada nari-nari di pikiran gue. Pantasan kulit gue “Putih Tua” kaya gini :p (Oi, hubungannya apa? -_-) nah, seketika juga satu kata dalam bahasa gue terlintas, yaitu: UNLOVED. Artinya apa, anak-anak? Artinya apa ya? Artinya itu… ah, cucah kalo mau di ter-je-mah-kan lewat kata-kata. Tapi lo pasti tau kan? Iya kan? *gaje* oke lanjut… gue langsung terkesiap! Ah, apa iya? Gue udah ‘unloved’ ?? tapi hati gue yang paling bungsu bilang… “Yap, I’m unloved with him” :( yah, apa mau dikata? Sebenarnya gue udah pengen “UNLOVED” si dia dari jauh-jauh hari! Cuma… ya cuma waktu itu hati gue belum siap aja *boh, sok banget lu* mengingat sikap dia yang nggak gimana-gimana gitu, yah gue putusin utk tdk menanamkan perasaan itu lagi *e toh? Lebay lagi :p* gue pun sudah ILFEEL alias ILANG FEELING sejak… sejak kapan ya? Sejak gue nulis note ini kali :p HEHE. Gue mau fokus dulu. Fokus ke satu titik penting. My study. Gue nggak rela karena perasaan gue yang nggak layak ke dia, eh study gue jadi berantakan.
   Gue malu cerita ke “dia” ttg perasaan ini (kalo ‘lo’ yang di sana baca ini, pasti lo ngerti) biarlah ‘dia’ membaca note ini by herself. Bukan gue udah nggak percaya buat cerita ke elo, gue cuma mau lo baca isi hati gue yang pure banget. Yang murni banget tuh yang ini.
   Tapi gue ttp senang bisa dekat sama dia tanpa perasaan kaya dulu lagi. Gue juga senang bisa lepas cerita di sini dan membiarkan ‘dia’ baca en juga ngerti :) o ya, gue minta maaf banget buat mereka yang pengen tau love story gue. Sorry gue nggak bisa cerita en sekali lagi, bukan berarti gue nggak percaya sama kalian, gue cuma nggak pengen lo tau kalo kisah gue menyedihkan amat :’( gue cuma bisa cerita ke ‘dia’ ._.v sorry ya guys ^^v terserah kalian deh pengen bilang kalo gue suka si dia-lah, ato si dia-lah ato siapa lah. Terserah kalian deh. Gue rela kok :p :D
   Woy, buat “lo” yang nun jauh di sana, gue BIG THANKS yaw! Thanks for coming up this untold love story.
Sekian and Wassalam.

Won't be right back :'( T____T

   Semuanya kembali seperti semula. Nothing special. No more laugh between us, no more mock, no more funny things. Hoh, everything has gone at a glance. I know, I was only dreaming and I also exactly know that someday I will awake from that dream and when I’m awake, I know what is it fell… it hurts. Kini aku tahu bagaimana rasanya terbangun dari mimpi indah dan dihadapkan pada kenyataan. Rasanya menyakitkan.
   Guys, gue bodoh ya? Gue kerjanya ngimpiiii mulu =_=” ngimpiin sesuatu yang kagak pernah exist! Bodoh, bodoh, bodoh. And now? Semuanya seperti lenyap begitu saja ditelan bumi. Sampe nggak menyisakan sejumput bekas. Gue nggak berharap banyak lo :p gue Cuma rasa senang. I was just feel happy. So happy.
   Seharusnya aku tahu. Seharusnya aku sadar. Mimpi tidak akan bertahan lama. Aku boleh saja hidup dalam mimpi, tetapi cepat atau lambat kenyataan akan mendesak masuk. Dan ketika kenyataan mendesak masuk dan berhadapan denganku, aku hanya bisa menerima. So bad, isn’t it? -_-
   Dan kini sudah saatnya menerima kenyataan. Aku tahu itu. aku tahu…

   Now, I have to face the reality. Now, I must face the world without you. Without you.

Aneh bin ajaib! *_*

   ANEH. Setidaknya itu yang saya rasakan ke dia beberapa hari terakhir. I just feel strange. Cara dia sms, gaya sms-nya, bahasa yang dia pake. Pokonya semuanya terasa berbeda. Sa ingat lalu dia sms: Apa yang ingin kau bilag tadi? Maaf aku lambat balas. Nahlo? Ada apa ini pake “aku-aku” segala -______- pokonya beda. Kalo mo bercanda pake kata “aku” sih kagak juga mesti keseringan begono lagi. Mana kalo sms selalu pake bahasa baku :p seperti… “Apa yang ingin kau bilang” atau “Iya, ada apa”. Pokonya banyak. Bikin pusing saja. Pernah sa tanya “Ini masih KAU kan?” eh dia malah jawab “Iya, ada apa”. He was using word “Iya” biasanya kasar-kasar aja tuh :p terus karena merasa risih dengan perubahan itu, saya Tanya ke dia… “Ko kenapakah? Gaya smsmu berubah. Faktor taun baru?” si dia cuma bilang “Biasa sajalah”—HIH! Gemes saya ba liat -_-
   Ah, tau le… GENDUT :p tau beh. Baku urus :p tapi baguslah kalo dia bas ms pake bahasa yang sopan dan santun. Tidak kaya dulu yang brutal abis. Semoga perubahan itu juga terjadi pada sikapnya. Amin.

FATHIYAH oh FATHIYAH -,-

   Adoh, sambarang skali orang yang memproduksi itu film. Bikin ILFEEL -,- konon, ada film baru di MNC TV. Sepertinya itu film baru karena Cuma trailernya yang di kasih liat. Sekilas saya menyimpulkan bahwa itu film bercerita tentang seorang gadis. Etsss, tapi… itu gadis jadi “TARZAN” di film itu. Mana si TARZAN itu sepertinya masuk dan tersesat di sebuah kota/desa/dimanapunitu. So muka di kasih ba minyak, hitam, penuh arang, rambut acak-acakan macam te pernah di sisir apalagi di sampo, telanjang kaki, bajunya? Pokonya baju-bajunya TARZAN begitu dia pake. Hancur lebur pokonya.
   Nah hadirin yang saya hormati, yang bikin saya ILFEEL adalah: ketika trailer dari film itu habis, tiba-tiba muncullah judul dari film tersebut. Jreng… jreng… treneneneng… “FATHIYAH” SEGERA.
   Deg!
   Tiba-tiba saya langsung loncat protes. Eh, apaan? Tapi ketika saya teliti… hoh, Alhamdulillah. Ternyata tidak serupa dengan namaku. Secara namaku kan: “MISHFAH FATHIYYAH” untung di judul filmnya hanya “FATHIYAH” ya jelas beda dong?! Lain di huruf “Y”
   Hoah. Puji syukur aku panjatkan dah.