Sabtu, 28 Januari 2012

Apa sebutannya??

   Ia tidak sedang jatuh cinta. Tidak ada desiran hebat yang memburu di jantungnya. Tidak ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Tidak ada hawa dingin yang menjalari seluruh tubuhnya. Tidak ada getaran di tangannya. Tapi, perasaan apa ini? Apa yang sedang ia rasakan? Jatuh cintakah? Suka kah? Kagum kah? Sebutan apa yang cocok untuk perasaan aneh itu? Ia merasa senang. Ia selalu tersenyum bila melihat senyum orang itu. Senyum yang menular. Walaupun orang itu tidak sedang bercanda padanya, ia tetap mengembangkan senyum bahkan tertawa. Sesungguhnya, ia benci merasakan hal-hal yang ia tidak mengerti seperti ini. Ia ingin mengenyahkannya. Perasaan itu… ia ingin itu hilang. Pergi jauh dari jangkauannya karena ia tidak ingin mengulang perasaan yang sama yang telah lebih dulu membuatnya sakit sampai sekarang. Ia sama sekali tidak ingin memulai perasaan yang dulu pernah menjatuhkannya ke dalam jurang hingga ia lumpuh, hingga ia buta dan tak bisa melihat keindahan yang terhampar didepan matanya, hingga ia tuli dan tak bisa mendengar orang-orang disekitarnya, hingga ia peka akan setiap perasaan aneh yang datang padanya dan sampai pada akhirnya perasaan itu datang lagi. Orang itu yang membawanya. Orang itu dan lagi lagi sorotan itu, sorotan matanya. Sempurna. Sempurna yang mengingatkannya tentang perihnya luka hati yang belum tersembuhkan. Luka yang menempati relung hatinya sampai detik ini. Kapan semua perasaan itu akan berakhir? Semoga saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar