Selasa, 10 April 2012

Kresekresek.

Mungkin begini lebih baik, berjalan beriringan tanpa suara. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Berbicara hanya lewat gumaman seperti: ya, hm, haha, ba dst. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Kalaupun ada, pasti saya maupun dia hanya menanggapi seadanya saja. Selebihnya, kami memilih diam—lagi. Hal itu terus berlanjut sampai sekarang, sampai tadi siang. Saya enggan bertanya karena tidak sanggup mendengar jawaban apapun itu. Saya lebih memilih berjalan bersisian seperti dulu tanpa merubah suasana yang tidak sengaja menciptakan hubungan erat antara kami. Walaupun tidak ada lagi suara maupun canda tawa seperti dulu lagi, setidaknya ada yang tertinggal. Kami masih tetap berjalan berdampingan. Menapak jalan pulang dibawah terik matahari yang memanggang kulit. Ah, apa ini? Saya asing dengan kondisi seperti ini. Berbincang dan tertawa seakan-akan merupakan hal yang tabuh untuk dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar