Mungkin begini lebih
baik, berjalan beriringan tanpa suara. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Berbicara
hanya lewat gumaman seperti: ya, hm, haha, ba dst. Tidak ada yang berani
membuka pembicaraan. Kalaupun ada, pasti saya maupun dia hanya menanggapi
seadanya saja. Selebihnya, kami memilih diam—lagi. Hal itu terus berlanjut
sampai sekarang, sampai tadi siang. Saya enggan bertanya karena tidak sanggup
mendengar jawaban apapun itu. Saya lebih memilih berjalan bersisian seperti
dulu tanpa merubah suasana yang tidak sengaja menciptakan hubungan erat antara
kami. Walaupun tidak ada lagi suara maupun canda tawa seperti dulu lagi,
setidaknya ada yang tertinggal. Kami masih tetap berjalan berdampingan. Menapak
jalan pulang dibawah terik matahari yang memanggang kulit. Ah, apa ini? Saya asing
dengan kondisi seperti ini. Berbincang dan tertawa seakan-akan merupakan hal
yang tabuh untuk dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar