Rabu, 04 April 2012

Plagiarist. I really abhor them!


Halo world! Halo! Halo halo halo halo! Tidak ada jawaban seperti biasanya. Dunia lagi tidur ya? Atau dunia lagi pergi? Pergi jauh? Kemana? Ada yang tahu? Tidak ada yang tahu. Baik, walaupun dunia lagi tidur atopun lagi pergi, saya bakal tetap cerita—lagi. Nanti pas dunia bangun atopun datang kembali, dia bakal baca juga tulisan sampah ini.
Dear world, kau tau tidak? Pastinya tidak. Saya lagi murka. Kata “jengkel” sudah musnah dari dalam kamusku, kata “jengkel” kagak asik, terlalu lembek. Mungkin “murka” adalah kata yang paling tepat. Kata yang bisa bikin lutut “orang-orang” itu gemetar ketakutan. Hahaha. Saya lagi murka sekali hari ini, detik ini. Sebenarnya, kemurkaan ini sudah terbit sejak beribu-ribu juta tahun yang lalu dan telah menumpuk tentunya dan saya merasa, saat inilah puncaknya. Puncak dimana saya benar-benar murka. Benar-benar benci! Oya, dari tadi saya hanya meracau tak jelas, murka tak jelas tanpa alasan ha? Oke, saya akan katakan alasannya. Saya berharap, “orang-orang” itu, suatu hari nanti, baca tulisan ini, liat tulisan ini. Someday later, mereka mengerti arti tulisan ini. Mengerti perasaan saya, mengerti rasanya seperti apa, mengerti semuanya. Semuanya! Semoga, jikalau mereka melihat dan membaca tulisan ini, mereka bakal merasa bahwa merekalah yang saya maksud. Bahwa merekalah yang bikin saya menulis note sampah ini. Someday later, semoga “orang-orang” itu tahu bahwa mereka telah menjadi PLAGIARIST terhebat sejagad.
PLAGIARISM. PLAGIARIST. COPYCAT. Semuanya bertebaran dimana. Di facebook, di twitter, di blog, di Yahoo!, di hotmail, di gmail. Dimana-mana! Dimana-mana ada sampah! Dimana-mana ada mereka. Mereka yang melakukan plagiarism. Plagiarism atas APA YANG SAYA PUNYA, SAYA MILIKI, SAYA TULIS, SAYA KATAKAN, dan SAYA LAKUKAN. Semuanya. Semuanya telah terkopi rapi oleh mereka, para plagiarist. Wahaha, saya merasa hebat di ikuti sampai seabrek-abrek begitu. Saya merasa bangga. BANGGA SEKALI. Bangga cangaaaaaddhh dech! Ckckckck. Tidak meminta izin, tidak juga mendapat izin, eh eh malah seenaknya nulis-nulis, bilang-bilang sesuatu yang sama ke orang lain dan berasumsi bahwa “dia-lah” yang membuatnya, bahwa “dia-lah” yang menciptakannya. Halah, omong kosong.
Hey, look at me. Kalian tau tidak? Ya, kalian. Kalian yang berdiri disana. Diambang pintu. Dengar sini! Sini! Kalian pernah berfikir tentang rasanya di plagiat? Pernah rasa? Saya tidak butuh jawaban. Saya hanya butuh memebentak, mencaci, bertanya sesuka hati, berteriak, berteriak, marah, marah, marah. Saya tidak terima. Benar-benar tidak terima dengan aksi plagiarism ini. Hah sampah. Biarlah, kali ini, ketika kemurkaan sudah di ubun-ubun, saya ikhlaskan kalian melakukan plagiarism sesuka hati kalian. Segalanya! Palgiatlah! Saya tidak peduli. Saya ikhlaskan semuanya. SEMUANYA! AMBIL SEMUANYAAA! Hah, sampah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar